Penulis DVLottery.me 2020-09-23

Penting! Proklamasi Presiden Donald Trump, yang melarang pemohon kartu hijau, pemenang lotere visa keberagaman, dan imigran legal lainnya memasuki AS, sebagian diblokir oleh hakim federal Washington. Proklamasi presiden sebelumnya melarang sebagian besar imigrasi ke AS hingga 31 Desember 2020.

Pengadilan memerintahkan administrasi untuk memproses semua aplikasi visa keberagaman 2020 secepat mungkin sebelum 30 September. Aplikasi sedang diproses di kedutaan dan konsulat jika kondisi kesehatan setempat memungkinkan.

Agar memenuhi syarat untuk mendapatkan visa, pelamar harus mendapatkan semua dokumen yang cukup untuk memenuhi persyaratan aplikasi visa formal, telah membayar semua biaya aplikasi, dan memiliki kemampuan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Pelamar yang sebelumnya dijadwalkan untuk wawancara harus menghubungi konsulat AS untuk informasi lebih lanjut.

(*) Pemohon yang disebut sebagai penggugat dalam kasus pengadilan; (*) Pelamar yang telah diwawancarai dan yang mencari penerbitan ulang atau untuk mengatasi penolakan sebelumnya; (*) Pelamar yang dijadwalkan untuk janji pada bulan Maret, April, atau Mei dan yang janji temu dibatalkan karena pandemi COVID-19. (*) Untuk kedutaan dan konsulat yang memiliki kapasitas tambahan untuk memproses aplikasi dan yang tidak terpenuhi oleh tiga kategori di atas, pelamar yang kasusnya sedang menunggu di Pusat Konsuler Kentucky Departemen.

Sayangnya, semua visa DV-2020 tidak dapat dikeluarkan sebelum tenggat waktu. Selain itu, Proklamasi Presiden 10014, yang melarang masuknya imigran tertentu ke Amerika Serikat (termasuk pemohon Diversity Visa), tetap berlaku hingga 31 Desember 2020, dan dapat diperpanjang oleh Presiden.

Bagaimanapun, dimulainya kembali penerbitan visa (meskipun dalam jumlah terbatas) dan kemenangan atas resolusi anti-imigrasi Trump sudah merupakan langkah besar yang mendukung program Diversity Visa. Staf editorial Dvlottery.me mengungkapkan keyakinannya bahwa di masa mendatang proses akan kembali ke jalur normal mereka.